-->
 

Bali Artilce

 

Bali Article
Bali Hotels Area
Bali Article
.
Bali Article
Bali Article
Welcome to Bali Article
Dasa Sila
Kamis, 25 September 2008

Dasa Sila adalah sepuluh perbuatan yang mengajarkan kepada penganut Agama Hindu di Bali untuk mendapatkan kesejahteraan. Hal ini sangat erat kaitannya dengan yang disebut Karma Phala. Karma artinya perbuatan - Phala maknanya hasil. Perbuatan oleh Agama Hindu di Bali adalah semua perbuatan yang digerakkan oleh badan jasmani, oleh perkataan dan oleh pikiran. Ajaran Dasa Sila menghendaki agar seseorang sungguh-sungguh berSila lahir bathin, yaitu berpikir dengan sebaik - baiknya, berkata yang benar, seksama dengan tiada melebih - lebihkan dan berlaku dengan nyata didalam perbuatannya, tiada suka mengambil lagak lain daripada keadaannya. Dari ajaran Dasa Sila dapat memiliki Dharma dan menikmati pahala perbuatannya - terbebas dari segala bahaya. " ring helet, ring alas, ring pringga, ring laya, salwiring duhka hetu, ring paprangan kuneng, tar teba juga ikang baya ri sang dharmika, apan ikang suba karma rumaksa sira " artinya : dalam semak-semak, dalam hutan, pada jurang yang berbatu tajam, pada segala tempat yang menyebabkan duka cita, sekalipun dalam medan perang, sungguh tiada menemukan susah orang yang melakukan dharma, oleh karena perbuatan baik itulah selalu akan melindunginya. Rincian Dasa Sila Agama Hindu di Bali adalah sebagi berikut : Sila kepertama adalah 'Ahimsa' artinya tidak boleh membunuh. Tidak membunuh ini bukan hanya dimaksudkan menyemblih suatu makhluk hingga mati, tetapi juga tiada boleh melukai hati orang lain, umpamanya dengan perkataan menghina. Jadi 'Ahimsa' itu mengandung arti cinta kasih kepada sekalian makhluk. Sila kedua adalah 'Brahmacari' artinya mengurangi keinginan terutama kebirahian. Dalam ajaran Catur Asrama terdapat ; Brahmacari, Gerehasta, Wanaprasta dan Biksuka. Brahmacari dalam hal ini mengandung arti, sewaktu masih dalam belajar, seorang pelajar tiada boleh kawin. Dan di didik agar dapat mengurangi atau mengendalikan hawa nafsu. Sila ketiga disebut 'Satya' artinya jujur, Yang dimaksud dengan jujur ini ialah kejujuran lahir bathin, didalam berkata-kata, berpikir dan melakukan suatu perbuatan semuanya dikehendaki dengan jujur. Sila keempat disebut 'Awiawahara' artinya tiada suka bertengkar / perkelahian yang mengakibatkan kerusakan atau keburukan. Di dalam sidang tentu orang dapat berdebat asal saja untuk kebaikan bersama. Sila kelima disebutkan 'Asteya' artinya tidak suka mencuri. Pada hakekatnya mencuri itu adalah memiliki kepunyaan orang lain dengan melawan hak. Sila keenam adalah 'Akroda' artinya tidak suka marah. Kitab Saramuscaya Pasal 97 ; marah itu terletak pada hati dari masing - masing manusia. Jika hati panas, sekalipun tingkah lakunya lemah, sopan dan santun, perbuatannya lembut yang demikian itu disebutkan marah. Sila ketujuh disebut 'Guru Susrusa' artinya hormat kepada Guru. Hindu di Bali mengenal dengan Tri Sinanggah Guru yaitu bahwa Tigalah yang disebut Guru ; 1) Ibu Bapak, 2) Pemerintah dan 3) Guru yang mengajarkan ilmu pengetahuan. Hendaknya kita hormat kepada kepada semua manusia. Sila kedelapan disebutkan 'Soca' artinya bersih lahir bathin termasuk kebersihan badan, pakaian, keadaan rumah tangga. Kesucian hati mengakibatkan ketenangan dalam berpikir. Ketenangan dalam berpikir menjadi keberanian, sehingga dengan tiada gentar dapat menghadapi cobaan - cobaan dalam kesulitan-kesulitan yang menimpa kita. Sila kesembilan disebutkan 'Ahara Lagawa' artinya mengurangi makan dan minum, maknanya menggunakan makanan dan minuman sedemikian rupa sehingga menjadikan badan kita sehat. Sewaktu - waktu dilakukan juga puasa beberapa hari untuk membersihkan pikiran dan mencapai tujuan tentang kebatinan. Sila kesepuluh disebut 'Apramada' artinya tidak suka lengah, harus selalu waspada bilamana dan ditempat manapun. Sekalipun kita akan tidur memerlukan juga kewaspadaan supaya jangan menyebabkan salah tidur yang mengakibatkan penyakit. Dasa Sila itu akan dapat kita laksanakan jika ada kemauan untuk membiasakan diri sedikit demi sedikit. Kebiasaan itulah menjadi pokok kita yang terbesar untuk mencapai tujuan yang seluhur - luhurnya.
Ida Bagus Ketut Suryaputra, SE (DPK Jembrana)
posted by Bali @ 21.29  
0 Comments:
Posting Komentar
<< Home
 
About Me

Name: Bali
Home:
About Me:
See my complete profile
Previous Post
Archives
Links
Bali Article
Page Rank

Free Alexa Rank Checker Script

© 2006 Bali Artilce .Bali Information by back