Tirta Pingit berasal dari bahasa Sansekerta. "Tirta" artinya air suci. Sedangkan "Pingit "artinya rahasia. Jadi "Tirta Pingit" artinya air suci yang rahasia. Tirta Pingit terdapat di Pura Lempuyang Luhur. PURA LEMPUYANG LUHUR
Pura Lempuyang Luhur adalah tempat suci bagi umat Hindu di Bali yang berlokasi di Bali bagian Timur tepatnya di Kabupaten Karangasem. Dengan latar belakang panorama Gunung Agung yang memukau, disamping sebagai tempat suci, Pura Sad Kahyangan Lempuyang Luhur memiliki keunikan tersendiri dengan kemurnian alamnya, terutama kawasan hutan yang menjadi paru-paru Pulau Dewata.
Arti kata Pura Sad Kahyangan
Pura artinya Tempat SuciSad artinya Enam (6)Kahyangan artinya Stana Dewata (Istana Para Dewa)Pura Sad Kahyangan artinya Tempat suci pada enam Stana DewataUntuk mencapai Pura utama dari rangkaian Pura Sad Kahyangan Lempuyang Luhur ini, kita harus menempuh jarak kurang lebih sejauh 7,5 Km dari lokasi parkir. Untuk mempersingkat perjalanan menuju Pura utama yang terletak di ketinggian perbukitan Karangasem ini, tersedia angkutan ojek yang menyediakan jasa pengantaran menuju kaki tangga. Tetapi kebanyakan umat maupun wisatawan yang melakukan perjalanan wisata relegi ke Pura ini lebih memilih berjalan kaki untuk mencapai kaki tangga. Dengan berjalan kaki dari awal hingga puncak, ritualnya terasa lebih sempurna. Sekaligus juga bisa menikmati pemandangan lebih seksama. Untuk mencapai Pura utama Sad Kahyangan Lempuyang Luhur di puncak, kita harus menapaki lebih dari 1.500 (seribu lima ratus) anak tangga. Dan saat melintasi ruas jalan bersemen (plester PC) maupun tiap anak tangga menuju puncak itulah, kita disuguhi udara sejuk dari hutan yang masih asri, suara-suara satwa dan pemandangan alam Kabupaten Karangasem yang memukau, yang lebih unik, kita hampir tidak merasakan pakaian menjadi basah saat kita masuk atau melintasi gumpalan awan yang lewat di sekitar kita dan ini adalah sebuah kesempatan yang amat langka untuk bisa menikmati panorama Gunung Agung dari Lempuyang. TIRTA PINGITSelain keindahan panorama pegunungan di Puncak Bali ini, Pura Lempuyang Luhur juga masih menyuguhkan keunikan sekaligus misteri yang lain. Sebuah Pelinggih (Stana Dewa) yang bernama Tirta Pingit, terletak diantara rerumpunan bambu yang tumbuh di puncak pada lokasi Pura Lempuyang Luhur. Hanya ada 3 (tiga) rumpun bambu yang tumbuh di tempat itu. Dari rerumpunan bambu itulah Para Pemangku (Orang Suci) Pura Lempuyang Luhur mendapat Tirta (air suci) untuk kemudian diberikan kepada Pemedek (umat yang melakukan upacara persembahyangan) maupun wisatawan yang bersembahyang di tempat itu. Untuk mendapat Tirta tersebut, Pemangku akan memotong sebatang bambu, dari batang bambu yang dipotong itu akan keluar air untuk Tirta. Dan anehnya, rumpun bambu tersebut tidak pernah habis meskipun sering dipotong. Bagi umat Hindu maupun Para wisatawan yang hendak Tangkil (datang sembahyang) ke Pura Sad Kahyangan Lempuyang Luhur, satu hal yang layak dipersiapkan adalah ketahanan fisik, dan tentu saja hati yang tulus suci. Demikian keberadaan Tirta Pingit di Pura Lempuyang Luhur, karena Tirta (air suci) tersebut keluar dari batang pohon bambu yang tempatnya sangat rahasia, maka tirta tersebut dinamakan Tirta Pingit. |