-->
 

Bali Artilce

 

Bali Article
Bali Hotels Area
Bali Article
.
Bali Article
Bali Article
Welcome to Bali Article
Pura Bali Age
Kamis, 25 September 2008


Pura Ratu Sakti Pancering Jagat tak bisa diabaikan. Pura yang berada di Desa Adat Trunyan, Kecamatan Kintamani, Bangli ini merupakan salah satu pura tertua di Bali. Usianya diperkirakan sudah mencapai sekitar 1.000 tahun.

Hanya saja, tidak ada satu pihak pun yang mengetahui secara pasti berapa sejatinya usia Pura Ratu Sakti Pancering Jagat. Sebab, sangat jarang ada tulisan berupa prasasti maupun satra lainnya yang mengungkap perihal pembanungan Pura Ratu Sakti Pancering Jagat. Kalaupun ada prasasti, itu sangat disakralkan dan disimpan rapi di areal Pura Ratu Sakti Pancering Jagat, sehingga jarang diketahui orang. Itu pun, isi prasasti tersebut tidak secara gamblang menjelaskan awal mula berdirinya Desa Trunyan berikut Pura Ratu Sakti Pancering Jagat, yang berlokasi di kaki Bukit Abang, seberang Danau Batur. Kepala Desa Trunyan, I Ketut Persa, membenarkan kalau sejauh ini tak satu pun warga setempat yang mengetahui secara pasti kapan Pura Ratu Sakti Pancering Jagat didirikan dan siapa pendirinya. Para tetua penduduk setempat mengetahui pura itu sudah berdiri. "Panglingsir yang paling tua di sini (desa Trunyan) pun tidak ada yang tahu persis tahun kapan berdirinya Pura Ratu Sakti Pancering Jagat, apalagi kami generasi sekarang. Kami memang tidak memiliki fakta tertulis," ujar Ketut Persa kepada NusaBali, belum lama ini. Yang jelas, seusai namanya yakni Pancering Jagat, pura ini sangat dipercaya sebagai pusatnya gumi Bali. Di pura ini terdapat arca Batara Datonta, yang tumbuh membesar secara alami dari tahun ke tahun. Orang semakin mengenal nama Pura Ratu Sakti Pancering Jagat, setelah pura ini luluh lantan ditimpa pohon beringin raksasa dan tua tumbang akibat bencana angin kencang, 7 Maret 2007 lalu. Berdasarkan sumber tertulis yang dihimpun NusaBali, keberadaan Pura Ratu Sakti Pancering Jagat di antaranya tertuang dalam dua prasasti. Kedua prasasti berupa piagam itu tertulis masing-masing tahun 833 Saka (tahun 911 Masehi) dan 971 Saka (tahun 1049 Masehi). Kedua prasasti dikeluarkan oleh Keraton Singha Mandawa itu secara umum menyebutkan agar dibangun pura bagi Batara Da Tonta (Ratu Sakti Pancering Jagat) di Desa Trunyan dan sekaligus memeliharanya. Selain itu, prasasti tersebut juga menyebutkan seputar kewajiban warga mengikuti upacara ritual berupa memandikan dan menghiasi Da Tonta. Isi prasasti lainnya, menyebutkan soal batas-batas Desa Trunyan. Perwujudan Batara Da Tonta di Pura Ratu Sakti Pancering Jagat adalah berupa arca (patung) raksasa. Arca Da Tonta ini disimpan di palingguh Meru Tumpang Pitu (tinghkat 7) Pura Ratu Sakti Pancering Jagat. Ajaibnya, saat Pura Ratu Sakti Pancering Jagat luluhlantak diamuk beringin tumbang, 7 Maret 2007 lalu, arca Da Tonta ini malah selamat. Musibah pohon beringin tua dan raksasa tumbang itu terajadi pagi hari sekitar pukul 08.25 Wita. Akibatnya, nyaris semua palinggih yang ada di Pura Ratu Sakti Pancering Jagat rata dengan tanah. Tercatat, ada 17 palinggih (bangunan suci), tiga candi bentar, dan tembok penyengker pura seluas 1 hektare ini yang ambruk tertimpa pohon beringin raksasa tumbang.
posted by Bali @ 21.37  
0 Comments:
Posting Komentar
<< Home
 
About Me

Name: Bali
Home:
About Me:
See my complete profile
Previous Post
Archives
Links
Bali Article
Page Rank

Free Alexa Rank Checker Script

© 2006 Bali Artilce .Bali Information by back