1. Doa/ Mantra bagi yang sakit: OM VATA A VATU BHESAJAM, SAMBHU MAYOBHU NO HRDE, PRA NA AYUMSI TARISAT (dari Rgveda X.186.1, artinya: Ya Hyang Widhi semoga Hyang Vayu menghembuskan angin sejuk, Vayu yang memberikan kesehatan dan kesejahteraan, semoga Ia memberikan umur panjang) 2. Doa/ Mantra bagi yang sekarat: OM BHUR BHUVAH SVAH; OM TAT SAVITUR VARENYAM, BHARGO DEVASYA DHIMAHI, DHIYO YO NAH PRACODAYAT, SRIM (dari Sadhana Gayatri, artinya: Oh Ibu Devata, Gayatri-Laksmi, paduka berkenan dengan bhakti hamba, paduka akan memberkahi kesehatan, kedamaian dan keinginan hamba, sembah sujud hamba. Pengucapan mantra ini dengan meditasi dan dibantu tasbih, diulang-ulang kalau bisa 108 kali) 3. Doa/ Mantra bagi yang baru meninggal dunia: OM VAYUR ANILAM AMRTAM, ATHEDAM BHASMANTAM SARIRAM, OM KRATO SMARA KLIBE SMARA KRTAM SMARA (dari Yayurveda XL 15 artinya: Ya Hyang Widhi, penguasa hidup, pada saat kematian ini semoga ia mengingat vijaksara suci OM, semoga ia mengingat Engkau Yang Mahakuasa dan kekal abadi, ingat pula kepada karmanya. Semoga ia mengetahui bahwa atma adalah abadi dan badan ini akhirnya akan hancur menjadi abu) 3. Doa/ Mantra pada upacara Pitra Yadnya yaitu waktu nyekah: OM DEWA PITARA SARWA PARIWARA GUNA SWAHA, HARSAYAH SAWA PUJANAM PRASIDANTU SUKA KRTAM, OM A-TA-SA-BA-I, OM WA-SI-NA-NA-YA MANG ANG UNG, MOKSHANTU, SWARGANTU, SUNIYANTU, ANG KSAMA SAMPURNA YA NAMAH SWAHA (dari Lontar Yama Purana Tattwa, artinya: Oh Hyang Widhi, yang menguasai roh leluhur kami, hamba memuja-Mu agar segala sesuatunya berjalan baik, semoga roh leluhur kami mencapai kebebasan, kedamaian, ketenangan, dan kesempurnaan). PENJELASANNYA SBB.: Ketika mendengar atau mengunjungi yang sakit, kita mohon kepada Hyang Widhi agar ia cepat sembuh. Ketika mendengar atau mengunjungi yang sekarat, tetap kita mohon kepada-Nya agar diberikan mukzizat ia sembuh/ hidup. Namun bila ia pada akhirnya meninggal dunia, maka kitapun mohon kepada-Nya agar roh/ atmannya pergi dengan tenang menuju kepada Hyang Widhi. Ketika dilaksanakan upacara Pitra Yadnya barulah kita mohon agar rohnya mencapai kebebasan, kedamaian ketenangan, dan kesempurnaan. Kebebasan artinya roh terlepas dari ikatan Panca Mahabutha (tubuh) melalui prosesi Ngaben, ketenangan artinya roh terlepas dari ikatan Panca Tanmatra (kenikmatan panca indria ketika masih hidup) melalui prosesi Nyekah, dan kesempurnaan artinya atman/ roh bersatu dengan Brahman/ Hyang Widhi (amoring acintya). Jadi bila belum diupacarai Pitra Yadnya doa/ mantra itu kurang tepat diucapkan karena roh/ atman masih terikat. |